II. TEHNIK
HERBARIUM
PENDAHULUAN
Istilah
Herbarium sebetulnya berasal dari kata asing (latin), Herba berarti
tanaman basah dan Rium berarti tempat. Bila kata tersebut digabungkan maka
akan mempunyai arti tempat menyimpan tanaman basah. Beberapa definisi
untuk
istilah herbarium telah diberikan oleh para ahli tumbuhan sebagai
berikut :
1.
Herbarium merupakan koleksi
tumbuh-tumbuhan yang telah dikeringkan dan diberi nama. Biasanya bila herbarium
itu telah lengkap orang menyebutnya Herbarium Specimen.
2.
Herbarium merupakan tempat untuk
menyimpan herbarium specimen
SEJARAH
HEBARIUM
Herbrium
dibuat karena ada keyakinan dari beberapa ahli sistimatik tumbuhan bahwa
tumbuh-tumbuhan yang ada di suatu tempat pada suatu waktu dan pada suatu saat
akan punah dari muka bumi. Agar generasi yang akan dating dapat mengetahui,
maka harus diadakan koleksi berupa herbarium.
Caesalpino
merupakan orng yng pertama kali membuat awetan dan mengumpulkan tumbuh-tumbuhan
untuk herbarium, yaitu pada tahun 1550. Untuk melengkapi herbarium biasanya
para ahli tumbuh-tumbuhan mengadakan koleksi tumbuh-tumbuhan dari berbagai
negara.
HERBARIUM
A. Guna
Herbarium
a. sebagai koleksi dari hasil
pencatatan tumbuhan disuatu tempat.
b. Sebagai bahan
identifikasi tumbuhan yang belum diketahui namanya.
c. Sebagai alat peraga dalam
memberikan pengetahuan tentang tumbuhan.
d. Sebagai bahan-bahan atau data
untuk keperluan penelitian.
e. Sebagai bahan untuk tukar
menukar suatu koleksi tanaman dengan negra lain.
f. Untuk mendidik agar cinta kepada tanah air dan negara.
B. Cara Membuat Herbarium
1. alat-alat yang diperlukan
·
Sasag
(terbuat dari bambu, kawat dsb) dengan usuran 55 X 40 cm.
·
Tali
pengikat (kawat, tali plastik dsb).
·
Kaleng
untuk koleksi, tromol, vascukum
·
Kertas
hisap atau koran.
·
Pisau
atau gunting tanaman
·
Cangkul
atau sekop.
·
Alat
tulis dan buku catatan.
·
Kantong
plastik dan kain.
·
Larutan
pengawet dan larutan pembasmi hama (sublimat, alcohol 70 %)
2. Syarat-syarat tumbuhan yang dapat dibuat
herbarium
1. harus mempunyai organ yang penting untuk di terminasi seperti bunga,
buah dan biji.
2. Tumbuhan tidak rusak oleh serangga/insekta atau hama lainnya.
3. Tumbuhan herba yang tingginya kurang dari 40 cm harus diambil seluruh
bagian organnya secara lengkap.
4. Tumbuh-tumbuhan yang semi parasit atau parasit maka tumbuhan inangnya
juga harus diambil.
3. Cara mengambil tanaman untuk herbarium
·
Untuk
jenis Paku-pakuan (Pteridopyta)
a.
Selalu harus dengan Rhizomanya
(akar)
b. Paku – pakuan yang kecil harus diambil seluruhnya
c. Daun harus disertai sporanya
d. Jika batangnya panjang harus dipotong potong dan diikat bersama-sama
2. Untuk jenis Rumput-rumputan (Gramineai)
Yang tingginya kurang dari 40 cm, dapat diambil
seluruhnya, untuk jenis alang-alang, gelagah dan sejenisnya diambil 40 cm saja,
dengan menyertakan bunga, daun dan buahnya.
3. Untuk jenis Teki-tekian (Cyperaceae)
Caranya
sama dengan rumput-rumputan.
4. Untuk jenis Beringin-beringinan (Moraceae)
Cukup diambil bagian-bagian tertentu saja, dengan
menyertakan buah, bunga, cabang dsb.
5. Untuk jenis Benalu (Loranthaceae)
Diambil semuanya, atau bagian-bagian tertentu saja
apabila sudah dapat mewakili.
6 . Untuk jenis Kacang-kacangan (Mimosaceae)
Harus diambil bersama daun, bunga, ranting dan
buahnya.
7. Suku Anggrek (Orchdaceae)
Harus
disertai dengan bunga yang sudah mekar.
8. Untuk jenis Pohon Besar
Harus diambil secara lengkap, yaitu dengan
menyertakan bagian-bagian yang berupa buah, bunga, daun, ranting dsb.
C. Cara Pembuatan Herbarium
·
Koleksi
dikerjakan dilapangan.
·
Proses
pengawetan dikerjakan dilapangan atau dilaboratorium
·
Tuliskan
tanda-tanda istimewa dan tanda-tanda lainnya yang
diperlukan pada label dengan menggunakan pencil.
Contoh Label :
a.
Pengumpul :
b.
Family:
c.
Genus:
d.
Diterminasi:
e.
Tempat:
f.
Tanggal
pengambilan:
g.
Ketinggian
tempat:
h.
Habitat
·
Tumbuhan
itu diletakkan diantara dua kertas koran, lalu dijemur sampai kering.
·
Sesudah
kering lalu dibawa ke laboraterium, untuk diberi larutan pengawet (sublimat,
alkohol dsb).
·
Diterminasi
direkat pada sehelai kertas manila, kemudian diberi nomor label khusus,
selanjutnya dimasukkan ke dalam katalog dan disimpan dalam kaleng atau tempat
lainnya.
D. Cara
Atau Sistem Pembuatan Herbarium
a. Sistem kering dengan ketentuan ukuran tumbuhan kecil (pipih), besar dan
bagian-bagian tumbuhan mudah dikeringkan.
b. Sistem basah
dengan ketentun bentuk tumbuhannya ukuran yang kecil misalnya rumput laut,
bagian buah, tumbuhan yang berdaging dsb.
IV.
PEMELIHARAAN
Untuk
menjaga agar herbarium jangan lekas rusak, maka harus diberi kamper atau
dimasukkan ke dalam kamar uap yang mengandung syanida supaya terhindar dari
gangguan hama, kutu buku dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar